Menu

Mode Gelap

Berita · 9 Jun 2022 07:28 WIB · · Artikel ini telah dibaca 4 kali

RMI-NU Jateng Gelar Penguatan Kaderisasi Aswaja Bagi Guru Madrasah Diniyah


RMI-NU Jateng Gelar Penguatan Kaderisasi Aswaja Bagi Guru Madrasah Diniyah Perbesar

Bagikan :


MAGELANG – Rabithah Ma’ahid Islamiyah – Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (RMI-NU) menggelar Training of Trainer Pengkaderan Aswaja Bagi Guru Madrasah Diniyah pada Selasa (0706) di kompleks Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Magelang.
Pelatihan intensif yang diselenggarakan selama empat hari, diikuti oleh 80 guru madrasah diniyah se-Jawa Tengah ini, sedianya merupakan upaya peningkatan kemampuan guru madrasah diniyah dalam memaksimalkan media ajar. Terdapat 27 cabang mengirimkan delegasinya, yaitu dari Kota Semarang, Kab. Semarang, Demak, Kendal, Kota Salatiga, Jepara, Rembang, Grobogan, Kota Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Kab. Pekalongan, Batang, Pemalang, Kota Magelang, Kebumen, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. 
“Aswaja penting diajarkan ke anak didik kita,” pesan K.H. Nur Machin Chudlori saat menyambut para peserta Training of Trainer (ToT).


Meski begitu penting, Kiai Nur Machin menegaskan bahwa penyampaian dalam pengajaran aswaja ini tidak bisa ditampilkan dalam wujud biasa-biasa saja, apalagi ala kadarnya. Pengajaran soal ini haruslah ditampilkan dalam bentuk yang menarik dan relevan.
“Gimana caranya mengajarkan ahlusunnah wal jamaah dengan cara yang menarik,” tambah Kiai Nur Machin. 
Atas dasar kebutuhan yang senada, Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mengadakan ToT untuk menanggulangi persoalan pengajaran aswaja di madrasah-madrasah diniyah yang dirasa kurang menarik belakangan ini. 
Lebih lanjut, Kiai Machin menambahkan bahwa Mengusahakan integrasi madin dan pesantren, baik dari kurikulum, nilai, dan tradisi. 
“Pada tahap awal integrasi diarahkan pada RMI agar madin bisa menjadi pintu masuk calon santri ke pesantren. Sehingga madin menjadi ladang perjuangan khidmah alumni pesantren. Pada tahap jangka panjang diharapkan para santri madin bisa terintegrasi secara kemampuan dasar dengan pesantren, sehingga tidak sampai lulusan madin harus mengulang kelas di pondok pesantren,” tambah Kiai Machin.  
Dalam pelatihan ini, RMI Jawa Tengah berharap guru madrasah diniyah bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Sehingga madrasah diniyah tidak terkesan kuno dan ketinggalan zaman. Sehingga bisa bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan keislaman lainnya yang mulai menjamur di Indonesia. 
Upaya ini cukup penting karena tanpa kemampuan memanfaatkan perkembangan terkini, madrasah diniyah dinilai akan sangat ketinggalan. Dan ketika itu sudah terjadi, maka sudah jadi keniscayaan kalau banyak orang yang kini mulai meninggalkan konsep pembelajaran diniyah, atau dalam bahasa Kiai Nur Machin, “menyeberang ‘ke sana’.”
Sambutan untuk para peserta dari Kiai Nur Machin dalam rangka pembukaan acara ToT ini kemudian dilanjutkan oleh KH. Mohamad Muzamil, Ketua PWNU Jawa Tengah.
Dalam sambutannya kepada para peserta, Kiai Muzamil berharap para peserta ToT selalu bisa mengkotekstualisasikan masalah dengan ilmu-ilmu yang sudah didapat selama belajar di pondok pesantren.
“Bagaimana cara mengatasi masalah dengan ilmu yang sudah didapat dari para kiai,” pesan Kiai Muzamil dalam sambutannya.


Lebih lanjut Kiai Muzamil juga menegaskan kepada para guru madrasah diniyah se-Jawa Tengah yang hadir ini agar selalu bisa menyelesaikan masalah dengan ilmu. 
Beliau malanjutkan kebaikan yang kita lakukan sekarang ini tak hanya kita yang menikmati, tidak hanya diri kita sendiri, semoga anak cucu kita di kemudian hari. Keadaan sekarang ini tentu tidak lepas dari riyadhoh dari orang tua dan guru-guru kita. Kita bisa nikmati sekarang ini. 
“Cara mengatasi masalah dengan cara yang bijak. Dengan ilmu. Bukan dengan berantem,” tambah Kiai Muzamil. 


Usai pembukaan yang diadakan di Pondok API, Tegalrejo, para peserta lalu dipindah ke Pesantren Enterpreneur Partner di Sidoagung, Tempuran, Magelang, untuk melanjutkan acara pelatihan ToT sampai empat hari ke depan (7-10 Juni). Kegiatan ini dinarasumberi oleh KH. Dian Nafi’ (Ketua PP RMI NU), Dr. Imam Mahalli, Dr. H. Shodiq, Ali Formen, Ph. D dan Dr. M. Rikza Chamami.
Kontributor: M. Zulfa
Bagikan :
badge-check

Penulis

Baca Lainnya

SMK Ma’arif Salam Peringati Hari Besar Islam dan Lantik Pengurus OSIS Baru dengan Khidmat

16 April 2025 - 10:01 WIB

Hari Pertama Sekolah Pasca Lebaran, SMK Ma’arif Salam Gelar Halal bi Halal Penuh Kehangatan

10 April 2025 - 01:26 WIB

SMK Ma’arif Salam Sowan ke Tiga Tokoh NU : Komitmen Majukan Pendidikan dan Ikhlas dalam Berkhidmah

10 April 2025 - 01:23 WIB

Kisah Sukses Ahmad Andi Riskiyana, Siswa SMK Maarif Salam Lolos SNBP di Universitas Negeri Yogyakarta

31 March 2025 - 05:18 WIB

Realitas Ibadah dan Spritual di Bulan Ramadhan yang menjadi Amaliyah Tradisi Warga Kecamatan Salam

30 March 2025 - 22:52 WIB

PC IPNU IPPNU Kabupaten Magelang Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Grabag

30 March 2025 - 18:33 WIB

Trending di Berita