MAGELANG-Kyai Mizan Sya’roni selaku ketua dan Pengurus baru P4SK Cabang Kabupaten Magelang yang baru dua hari dilantik menjalani Ziarah ke para Muassis (pendiri) P4SK pada Selasa (20/05/2025) dengan semangat kebangkitan yang juga bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional Kegiatan ini diikuti oleh hampir seluruh pengurus sejumlah 26 orang, Dari jajaran penasehat hadir dalam rombongan KH. R. Maimun Muslih, KH. Mahyat Abror, KH. Ghufron Alvi, K. Nasta’in dll sementara dr jajaran Pengurus Harian K.H Najib Abdur Rozaq KH. Athourrohman Asmawi, KH. Nur Achsan, Gus Muntaqo dll
diantara Muassis yang di Ziarahi adalah :
- KH. Chudhori (Tegalrejo, Magelang)
- KHR. Alwi (Bandongan Magelang)
- KH. Muntaha Al Hafidz (Wonosobo)
- KH. Nawawi Shiddiq (Berjan, Purworejo)
- KH. Mandzur (Temanggung)
- KH. Sururuddin (Kebumen Ketua Pengurus Cabang Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaffah (P4SK) Kabupaten Kyai Mizan Sya’roni yang akrab disapa Gus Mizan bersama pengurus baru, melaksanakan ziarah ke makam para Ulama pendiri P4SK yang makamnya berada di wilayah Eks Karesidenan Kedu, beliau menganggap ziarah ini sebagai momen spiritual untuk tabarrukan (ngalap berkah) sekaligus mengenang jasa besar para pendiri, yang menjadi ulama kharismatik yang telah mengabdikan hidupnya untuk agama Islam, umat, dan pesantren.
“Kami datang untuk memohon berkah dari Allah melalui para Muassis, yang menjadi pejuang Islam yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga arif dalam membimbing umat. Semoga perjuangan beliau menjadi inspirasi bagi kami dalam berkhidmat kepada masyarakat dan para santri,” ujar Gus Mizan
Gus Mizan menambahkan, ziarah ini juga menjadi kesempatan untuk mendoakan almarhumin langsung dari pusaranya. “Kami memohon agar Allah SWT senantiasa melimpahkan maghfirah kepada beliau beliau. Kehadiran kami juga sebagai wujud cinta dan penghormatan kepada perjuangan para Muassis,” ungkapnya.
Ziarah dimulai di Makan KH. Chudlori Tegalrejo Magelang, dilanjut ke Bandongan Magelang, lalu Temanggung, Wonosobo, Kebumen, dan terakhir di Purworejo
“Keberadaan makam- makam beliau menjadi simbol keutamaan ulama besar. Kami berharap keberkahan dari tempat – tempat ini juga dapat menjadi pendorong semangat bagi kami dalam melanjutkan dakwah Islam yang penuh hikmah,” imbuhnya
Menurut Gus Mizan, para Muassis adalah sosok ulama panutan yang meninggalkan warisan keilmuan luar biasa. Perjuangan beliau-beliau dalam mempertahankan tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah dan pesantren menjadi teladan bagi generasi muda, khususnya para pengurus dan anggota P4SK.
“Semoga setelah ziarah ini, kami mendapatkan futuh (ilham) untuk semakin ikhlas dalam mengabdikan diri kepada umat. Para Muassis telah mengajarkan kepada kita bahwa perjuangan ulama bukan hanya untuk satu generasi, melainkan untuk membangun peradaban Islam dan pentingnya persatuan antar pesantren,” katanya.Beliau juga menekankan pentingnya melanjutkan estafet perjuangan ulama terdahulu.
“Generasi muda harus mengambil pelajaran dari kehidupan para ulama seperti para Muassis. Tidak hanya belajar dari ilmu mereka, tetapi juga meneladani keikhlasan, keberanian, serta kebersamaan mereka dalam membimbing umat,” tuturnya.
Ziarah ini menurut Gus Mizan yang juga sebagai Pengasuh PP. Nihadlul Muta’llimin di Setepeng Bambusari Kajoran menjadi momen penting untuk mempererat komitmen dalam menjalankan amanah keilmuan, Amanah kepesantrenan, dan Amanah Jam’iyyah yang diwariskan oleh para ulama yang menjadi pendiri (Muassis).
“Kami berharap perjalanan ini bukan hanya sekadar ziarah, tetapi juga menjadi penguat semangat untuk terus berjuang dalam dakwah Islam Ahlusunah wal jamaah dan pesantren salaf yang terus harus berinovasi sesuai perkembangan zaman dan juga tentu penuh keberkahan,” paparnya
Lebih lanjut Beliau menambahkan bahwa para Muassis, walaupun telah wafat akan tetapi sudah meninggalkan pondasi mendalam dalam perkembangan Islam Ahlusunah wal jamaah dan pesantren terlebih di wilayah karisidenan Kedu dan sekitarnya. Walaupun P4SK sampai hari ini sudah meluas hampir seluruh Jawa Tengah dan Yogjakarta .
“Kehadiran para peziarah di pusaranya merupakan bukti bahwa perjuangan beliau tetap hidup dan terus menginspirasi umat, ” tutupnya.
Pewarta : Zainul Arif / Editor : RZQ