MAGELANG – Sebanyak 68 guru Sekolah Dasar dari berbagai wilayah di Kabupaten Magelang mengikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Kemendikbudristek RI. Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, dari 28 Juli hingga 1 Agustus 2025, bertempat di SMP Negeri 2 Muntilan.Pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pendidikan dalam bentuk model pelatihan In-On-In, yaitu:* IN-1: Pelatihan tatap muka selama lima hari untuk memperkenalkan dasar-dasar pedagogi dan konten mata pelajaran Koding dan KA.* ON (On-the-Job Training): Guru melaksanakan praktik pembelajaran langsung di sekolah masing-masing selama kurang lebih 10 minggu.* IN-2: Sesi evaluasi dan refleksi secara daring.Selama sesi IN-1, para peserta dipandu oleh empat fasilitator dari LPD LP Maarif NU Kab Magelang:Muhamad Yusuf, S.Kom. , Muchamad Farichudin, S.Kom. , Rahendra Firman Sunartama, S.Kom. , Muhamad Heri Wibowo, S.Kom.Para guru dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya Koding dan AI dalam konteks Kurikulum Nasional. Mapel ini kini ditetapkan sebagai mata pelajaran pilihan untuk kelas 5 dan 6 SD, sebagai upaya untuk menanamkan berpikir komputasional, literasi digital, kreativitas, dan etika penggunaan teknologi sejak dini.Menurut modul pelatihan dan paparan fasilitator, Koding dan AI bukan sekadar pelajaran teknis, tetapi bagian dari transformasi pendidikan menuju era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0. Materi pelatihan tidak hanya teknis, namun juga menyentuh aspek nilai, seperti etika digital, keamanan data, serta hak cipta.Pembelajaran Koding dan KA juga dapat dilakukan secara variatif melalui:* Unplugged: tanpa perangkat, seperti lewat permainan atau simulasi.* Plugged: menggunakan perangkat seperti laptop/tablet.* Internet-based: memanfaatkan platform digital daring.Setelah menyelesaikan tahap IN-1, seluruh peserta akan menjalani tahap ON dengan mengimplementasikan pengajaran kepada siswa di sekolah masing-masing. Kegiatan akan ditutup melalui IN-2 secara daring sebagai forum evaluasi akhir dan penentuan kelulusan. Peserta yang memenuhi kehadiran minimal 90% dan menyelesaikan seluruh tugas akan mendapatkan sertifikat resmi pelatihan dari Kemendikbudristek.Pelatihan ini menjadi langkah awal penting dalam membentuk kompetensi guru-guru SD untuk mengintegrasikan teknologi secara mendalam dan bermakna dalam pembelajaran, sekaligus membekali siswa untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang di masa depan.
Kontributor : Yusuf A / RZQ