TEGALREJO— Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Tegalrejo mengadakan workshop perakitan lampu LED bulb yang melibatkan seluruh badan otonom (banom) dan lembaga di bawah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Tegalrejo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anggota dan mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan pada Sabtu (15/3/25).
Workshop yang diadakan di Joglo ISNU Tegalrejo ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk ketua MWCNU, kepala banom dan lembaga NU Tegalrejo. Dalam acara ini, peserta diajarkan langkah-langkah teknis dalam merakit lampu LED bulb, mulai dari pemilihan bahan hingga proses perakitan.
Ketua ISNU Tegalrejo, Susanto Ahmad Wibowo, S.Ps.I dalam sambutannya menyatakan, “Kegiatan ini merupakan upaya kita untuk mengedukasi masyarakat mengenai teknologi yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, kami berharap bisa memperkuat kerjasama antar banom dan lembaga di NU.” paparnya
Acara ini juga diisi dengan diskusi mengenai manfaat lampu LED sebagai alternatif penerangan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Peserta antusias mengikuti setiap sesi, bahkan beberapa dari mereka berkesempatan untuk langsung mencoba merakit lampu LED di bawah bimbingan instruktur Ir.Dwi Novianto, M.Eng bidang Teknologi PAC ISNU Tegalrejo sekaligus dosen Untidar.
Dengan suksesnya workshop ini, ISNU Tegalrejo berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Produk lampu LED Bulb selanjutnya akan diproduksi dan dipasarkan untuk masyarakat. Selain itu, beberapa produk lampu tersebut juga diserahkan kepada MWCNU Tegalrejo untuk penerangan di Kantor MWC NU. Diharapkan, kegiatan serupa akan dilanjutkan di masa mendatang untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota NU di Tegalrejo.
Sementara itu, Penasihat PAC ISNU Tegalrejo, KH.Abdul Aziz Idris Abdan, juga menyampaikan pentingnya kegiatan ini. “Di era ini, hidup tanpa lampu menjadi hal yang sulit dibayangkan, dan inisiatif kolaboratif antara badan otonom (banom) dan lembaga NU di Tegalrejo memainkan peran penting dalam memberi manfaat yang lebih luas. ” Ungkapnya.
“Melalui event seperti workshop perakitan lampu, kita dapat belajar untuk mandiri dengan hal-hal sederhana, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya luar. Dalam semangat bulan Ramadan, kita diajak untuk merenungkan arti puasa bukan hanya sebagai ibadah pribadi, tetapi juga sebagai evaluasi diri dan bentuk kepedulian terhadap sesama. Puasa adalah momen untuk memberi, di mana ganjaran langsung dari Allah bagi hamba-Nya. Dengan menggabungkan nilai-nilai spiritual dan praktik praktis, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.” Pungkasnya
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi sekretariat atau mengikuti media sosial PAC ISNU Tegalrejo.
Pewarta: Andrian Gandi