MAGELANG – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Magelang menggelar acara Ansor Riding 2025 dengan tema “Ngerumat Pusere Jagat”. Acara yang digelar pada Ahad pagi (26/10/2025) ini diikuti oleh sekitar 3000 anggota Ansor-Banser dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Magelang.

Acara dimulai dengan titik kumpul di Lapangan drh. Supardi, Mungkid, pada pukul 10.00 WIB, Acara diresmikan oleh Bupati Magelang, Grengseng Pamudji didampingi Ketua PCNU Kabupaten Magelang, KH Ahmad Izzudin yang selanjutnya diikuti dengan konvoi menuju Maqbaroh Gunungpring, melalui rute Srowol, Pertigaan Tanjung, hingga akhirnya menuju parkir timur dan lapangan Gunungpring.
Salah satu hal yang ditekankan dalam acara ini adalah kedisiplinan lalu lintas. Seluruh peserta diwajibkan untuk menggunakan kendaraan standar dan helm, serta mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Satlantas Polresta Magelang mengawal acara ini untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan. Setiap PAC juga mengerahkan anggota Balantas (Barisan Ansor Lalu Lintas) untuk mengatur jalannya konvoi.
“Acara ini adalah bentuk rasa syukur kita dalam memperingati Hari Santri dan sekaligus penghormatan kepada para muassis NU Magelang. Terima kasih kepada Pemkab Magelang yang telah mendukung penuh kegiatan ini,” ujar KH. Ulin Nuha, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Magelang, dalam sambutan pembukaannya.

Rangkaian acara Ansor Riding 2025 diawali dengan ziarah ke Maqbaroh Gunungpring, salah satu makam yang menjadi tempat penghormatan bagi para tokoh NU. Peserta kemudian melanjutkan perjalanan menuju Maqbaroh Tegalrejo melalui jalur Growong, Jembatan Pabelan, Palbapang, dan Bojong.


Masing-masing rombongan peserta diatur dengan rapi dan dikoordinasi oleh setiap PAC, agar konvoi tetap tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar sesama anggota, tetapi juga sebagai contoh yang baik dalam beretika berlalu lintas.
Setelah melakukan ziarah di Maqbaroh Tegalrejo, seluruh peserta melaksanakan doa bersama dan tahlil untuk mendoakan para pendiri NU dan para santri yang telah mendahului.
Acara ditutup dengan sambutan terakhir dari KH. Ulin Nuha yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah hadir dan mengikuti acara dengan tertib.
“Terimakasih atas kehadiran dan partisipasi seluruh peserta. Mohon maaf atas segala kekurangan. Ojo Leren Gawe Apik, Ojo Kalah Karo Wegah, Seduluran Ila Yaumil Qiyamah,” pungkas Gus Ulin, sapaan akrabnya.


Ansor Riding 2025 tidak hanya menjadi acara peringatan Hari Santri, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan semangat kebersamaan antara sesama santri, pemuda, dan masyarakat Magelang dalam menjaga nilai-nilai kebaikan, ketertiban, serta melestarikan warisan budaya pesantren.
Pewarta : Thoyyib Rizqi
Foto : Mukharom Umar Tadho

