MAGELANG – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini, Senin (20/10/2025), menggelar acara strategis bertajuk “Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah dan Forum Edukasi & Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS NU)”. Acara yang menandai komitmen serius NU dalam penguatan ekonomi umat ini dipusatkan di Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo, Magelang.
Kegiatan ini secara khusus menghadirkan seluruh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta ratusan santri yang dipersiapkan menjadi agen perubahan ekonomi di masa depan.

FEBIS NU diselenggarakan sebagai langkah strategis PBNU dan OJK untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di kalangan Nahdlatul Ulama dan memperluas akses pembiayaan, pasar, serta jaringan bisnis bagi para pelaku usaha Nahdliyin. Kemitraan ini bertujuan menjembatani potensi besar warga NU dengan sumber daya dan regulasi yang ada di sektor keuangan syariah.
Selain sesi edukasi literasi keuangan syariah bagi santri, agenda utama hari ini adalah Workshop Kemandirian Ekonomi PCNU se-Jateng dan DIY. Workshop ini secara khusus mengangkat tema inspiratif: “Merajut Kemandirian Ekonomi Nahdliyin Melalui Sinergi dan Kolaborasi.”
Narasumber dari PCNU kabupaten Magelang, BUMNU dan BNU Syariah memberikan materi mendalam mengenai pemanfaatan produk keuangan syariah, strategi pengembangan bisnis berbasis komunitas, hingga peluang pendanaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik warga NU. Sesi temu bisnis juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha Nahdliyin untuk menjalin kemitraan dan memperluas pasar.
Ketua PCNU Kabupaten Magelang, KH. Ahmad Izzudin, Lc., M.Si. (Gus Din), dalam sambutannya memberikan motivasi khusus kepada para santri. Gus Din menekankan bahwa santri harus memiliki peran yang lebih besar di ranah ekonomi.
“Santri hari ini harus memiliki lima pilar: berdaya, berprestasi, kreatif, berani, dan kaya,” tegas Gus Din. “Kekayaan di sini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi menjadi kaya untuk bisa lebih bermanfaat bagi umat, bagi pesantren, dan bagi bangsa. Literasi keuangan syariah adalah bekal penting untuk mencapai kemandirian ekonomi tersebut.”
Dengan kolaborasi antara PBNU, OJK, dan seluruh PCNU di Jateng-DIY ini, diharapkan dapat lahir sinergi nyata yang mendorong akselerasi kemandirian ekonomi Nahdlatul Ulama, menjadikan organisasi ini tidak hanya kuat secara sosial-keagamaan, tetapi juga kokoh secara finansial.
Pewarta : Mukharom Umar Tadho / RZQ